Penulis
R A G I L S U C I P T O
Ide Cerita
R A G I L S U C I P T O
Disinilah kisahku..
Sebagai anak baru, aku perlu teman di sekolah ini. Aku
duduk dengan lelaki yang aneh menurutku. Dia bernama Andika. Meski begitu dia
baik kepadaku. Meski kerjaannya iseng dan suka godain cewek. Pas dilihat-lihat,
aku udah suka sama dia secara fisik. Orangnya nggak tingg-tinggi amat, tapi dia
pintar. Saat itu dia memang duduk sendiri paling belakang karena kelas ini
berjumlah ganjil. Sejak ada aku, kelaspun menjadi genap.
NAMAKU..ERISKA..
Namaku Eriska, aku anak kelas 12. Aku datang dari Bali dan baru pindah ke Jakarta. Aku lumayan pendiam tapi dengan wajahku yang katanya innocent, orang-orang banyak yang suka. Kulitku putih terang dan bibirku merah. Banyak yang ngatain aku cute dan kayak anak kecil. Mungkin karena tubuhku juga yang mungil.
Suatu hari di hari kedua aku di sekolah ..
"Hei Eriska, pulang naek angkot yah?" begitu sapa Andika pas jam pulang. Aku memang naik angkot biasanya. Sama kayak yang lain. Sementara dia bawa motor.
Aku tersenyum dan menjawab, "Iya."
"Gua anterin, Mau? Ayo naek."
Tanpa pikir panjang aku pun diboncengi Andika. Aroma Andika enak banget hehe~. Bau-bau keringat ala cowok jantan gitu. Aku pengen meluk dia, tapi ga bolehlah dia kan bukan cowok gue.
"Rumah lo dimana Ka?"
"Eh iya lupa bilang, di daerah Mampang Prapatan .."
"Okey"
"Kalo lo?"
"Gua kos di daerah situ juga."
"Ooh ..."
"Mau main?"
"Boleh," jawabku. Apalagi kalo main sama dia berduaan. haha ...
Akhirnya aku masuk ke kosannya yang sederhana. Dia ngaku kalo dia emang anak rantau. Sejak kelas 1 SMA dia milih ngekos. Salut juga lihatnya. Apalagi pas kita ngobrol-ngobrol. Yang ternyata dia adalah seorang anak yatim.
Aku merasa simpati sekaligus makin kagum. Ternyata cara dia memperlakukanku beda saat dia memperlakukan teman-teman lain. Mungkin karena aku keliatan pendiam dan gak banyak tingkah.
Untuk makan siang, kami makan indomie rebus di kosannya. Apalagi ujan mulai turun. Aduh gue jadi takut berdua doang sama dia. Tapi aku gak kuat saat dia buka baju. Nah, lo gawat banget ni, masa ujan-ujan malah buka baju -_-
"Adem abisnya.." gitu katanya. Gak tahu apa kalo aku takut dia ngapa-ngapain aku?
SEBULAN KEMUDIAN..
Kami jadi sahabat yang cocok. Dia suka juga main di rumahku dan orangtuaku suka kepadanya. Maklum aku anak bungsu dari 3 bersaudara. Dan dua kakakku sudah nikah.
Tapi pada suatu malam, aku mulai gelisah lagi kalau tidur. Ada perasaan pengen ketemu terus sama dia. Pokoknya ga tahu ada apa dengan persaan ini?? Bawaannya pengen deket dia terus.
Tapi saat itu aku bermimpi dia peluk aku saat aku membelakanginya. Waktu itu aku sudah mau tidur di kamarku dan lampu dimatikan. Di dalam mimpi tersebut aku belum tidur sepenuhnya dan dia mulai memandangi terus. Aku terkejut dan terbangun ketika mendengar suara gemuruh hujan dan ternyata itu hanyalah mimpi. -_-
Namaku Eriska, aku anak kelas 12. Aku datang dari Bali dan baru pindah ke Jakarta. Aku lumayan pendiam tapi dengan wajahku yang katanya innocent, orang-orang banyak yang suka. Kulitku putih terang dan bibirku merah. Banyak yang ngatain aku cute dan kayak anak kecil. Mungkin karena tubuhku juga yang mungil.
Suatu hari di hari kedua aku di sekolah ..
"Hei Eriska, pulang naek angkot yah?" begitu sapa Andika pas jam pulang. Aku memang naik angkot biasanya. Sama kayak yang lain. Sementara dia bawa motor.
Aku tersenyum dan menjawab, "Iya."
"Gua anterin, Mau? Ayo naek."
Tanpa pikir panjang aku pun diboncengi Andika. Aroma Andika enak banget hehe~. Bau-bau keringat ala cowok jantan gitu. Aku pengen meluk dia, tapi ga bolehlah dia kan bukan cowok gue.
"Rumah lo dimana Ka?"
"Eh iya lupa bilang, di daerah Mampang Prapatan .."
"Okey"
"Kalo lo?"
"Gua kos di daerah situ juga."
"Ooh ..."
"Mau main?"
"Boleh," jawabku. Apalagi kalo main sama dia berduaan. haha ...
Akhirnya aku masuk ke kosannya yang sederhana. Dia ngaku kalo dia emang anak rantau. Sejak kelas 1 SMA dia milih ngekos. Salut juga lihatnya. Apalagi pas kita ngobrol-ngobrol. Yang ternyata dia adalah seorang anak yatim.
Aku merasa simpati sekaligus makin kagum. Ternyata cara dia memperlakukanku beda saat dia memperlakukan teman-teman lain. Mungkin karena aku keliatan pendiam dan gak banyak tingkah.
Untuk makan siang, kami makan indomie rebus di kosannya. Apalagi ujan mulai turun. Aduh gue jadi takut berdua doang sama dia. Tapi aku gak kuat saat dia buka baju. Nah, lo gawat banget ni, masa ujan-ujan malah buka baju -_-
"Adem abisnya.." gitu katanya. Gak tahu apa kalo aku takut dia ngapa-ngapain aku?
SEBULAN KEMUDIAN..
Kami jadi sahabat yang cocok. Dia suka juga main di rumahku dan orangtuaku suka kepadanya. Maklum aku anak bungsu dari 3 bersaudara. Dan dua kakakku sudah nikah.
Tapi pada suatu malam, aku mulai gelisah lagi kalau tidur. Ada perasaan pengen ketemu terus sama dia. Pokoknya ga tahu ada apa dengan persaan ini?? Bawaannya pengen deket dia terus.
Tapi saat itu aku bermimpi dia peluk aku saat aku membelakanginya. Waktu itu aku sudah mau tidur di kamarku dan lampu dimatikan. Di dalam mimpi tersebut aku belum tidur sepenuhnya dan dia mulai memandangi terus. Aku terkejut dan terbangun ketika mendengar suara gemuruh hujan dan ternyata itu hanyalah mimpi. -_-
Pagi telah tiba dan semalam
adalah mimpi yang paling indah buatku. Saatnya bersiap-siap untuk pergi
kesekolah lagi.
Setelah aku menyelesaikan
pelajaran disekolah hari ini, aku pun pulang. Kemudian aku bertemu Andika yang
datang menemuiku dan aku pun terkejut karena andika bertanya seperti ini
kepadaku;
"Lo udah punya cowok ka?"
"Emmh .. kenapa emang?"
"Gua mau ngomong ..."
"Apa .."
"lihat kesini dulu dong ..."
Aku pun melihat dia .. "Apa?" tanyaku lagi.
"Sebenarnya .. gua suka ama lo."
"Hah?" Apa ini April moop? Tidak ini bulan September!
"Jangan becanda ah. Gak suka Dik .."
Meski aku masih tidak bisa mempercayai perkataan Andika, tapi aku bisa merasakan kalau itu benar-benar dari hatinya yang paling dalam. Apalagi pas dia mendekap dan setelah mengungkapkan isi hatinya. Aku menolak dan menyanggahnya. Entah kenapa aku melakukan hal ini. Bukankah aku cinta sama dia juga. Haha~
"Emmh .. kenapa emang?"
"Gua mau ngomong ..."
"Apa .."
"lihat kesini dulu dong ..."
Aku pun melihat dia .. "Apa?" tanyaku lagi.
"Sebenarnya .. gua suka ama lo."
"Hah?" Apa ini April moop? Tidak ini bulan September!
"Jangan becanda ah. Gak suka Dik .."
Meski aku masih tidak bisa mempercayai perkataan Andika, tapi aku bisa merasakan kalau itu benar-benar dari hatinya yang paling dalam. Apalagi pas dia mendekap dan setelah mengungkapkan isi hatinya. Aku menolak dan menyanggahnya. Entah kenapa aku melakukan hal ini. Bukankah aku cinta sama dia juga. Haha~
Kami terdiam. Aku
mulai merasa tak enak.
"Maaf ya Ka.. gua pulang aja yah .." tutur Andika
"Jangan ... Hmm.. Dik .. Sorry .." kataku manyun panik. Aku cuma gak mau Andika pulang.
Aku pun meluk dia. Dia membalas dan mengusap rambutku.
"Maaf Andika .. apa kamu ... bener-bener suka aku??" Tanyaku penasaran.
Andika nyengir sesaat. "Benar .. aku suka sama kamu ... dan itu bukan bohongan .."
"Tapi apa kamu suka dengan fisikkku yang kayak gini Dik ?"
"Cinta nggak mandang fisik, materi dan apapun juga kan?"
Ah, gombal ni si Andika. Tapi sumpah bikin aku klepak-klepek.
"Kalo kamu Ka?" tanya dia balik.
"Aku?"
"Kamu juga kan?"
"Maaf ya Ka.. gua pulang aja yah .." tutur Andika
"Jangan ... Hmm.. Dik .. Sorry .." kataku manyun panik. Aku cuma gak mau Andika pulang.
Aku pun meluk dia. Dia membalas dan mengusap rambutku.
"Maaf Andika .. apa kamu ... bener-bener suka aku??" Tanyaku penasaran.
Andika nyengir sesaat. "Benar .. aku suka sama kamu ... dan itu bukan bohongan .."
"Tapi apa kamu suka dengan fisikkku yang kayak gini Dik ?"
"Cinta nggak mandang fisik, materi dan apapun juga kan?"
Ah, gombal ni si Andika. Tapi sumpah bikin aku klepak-klepek.
"Kalo kamu Ka?" tanya dia balik.
"Aku?"
"Kamu juga kan?"
"Hmmm ... Dik, apa ini jebakan?"
"Emangnya supertrap? Mana gak ada kamera cctv kan di sini? Hehe ..."
"Hmmm .. aku udah lama suka sama kamu Dik .."
"Hehe .. aku tahu kok .."
Aku nelen ludah. "Kok bisa tahu?"
"Feeling aku .. Dari cara kamu natap aku. Dari kebaikan yang kamu kasih ke aku.. Dan .. aku juga suka sama kamu.."
"Kenapa?"
"Karena kamu ngegemesin dan .. bisa dibolak-balik .."
"Ih emangnya aku boneka kucing apa?"
"Hhh ... jadi?"
"Aku .. mau Dik .. tapi apa ini beneran?"
Andika memelukku lebih erat. "Aku cuma nyampein perasaanku doang. Kalo
kamu gak bisa, aku bakal terima .. Tapi tolong jangan jauhin aku yah ... aku
pengen tetep jadi temen kamu meski kamu nolak aku ..."
Aku diam ... Romantis sekali dia ini. Gak nyangka. Padahal aslinya dia cangak. :D
"Aku nunggu looh .." katanya.
"Hmmm .iya Dik. Aku mau .."
"Mau apa? Mau dicium?"
"Hhhaa .. mau jadi pacar kamu .. "
"Asik.. makasih ayang .." Dia cium keningku. Aku langsung kejang-kejang deh. Hehehe ...
Aku pun meluk erat dia. Dia pun meluk aku. Kami lama terdiam. Padahal pengen dia nge-kiss aku. Padahal gue pengen banget dia cium gue.
JADIAN..
Dua minggu berlalu, aku makin sayang dan cinta sama
dia. Begitupun dia. Gak ada yang tahu kami adalah teman sebangku yang saling
mencintai. Kalau di kelas, diam-diam aku suka pegangin tangan dia. Dan kasih
senyuman paling manis. Dia suka pura-pura ngegeter sendiri kayak kesetrum.
"Gak kuat ih lihat kamu .. pengen bolak-balikin kamu ..."
"Bolak-balikin aja .. kalo bisa. ..."
"Nantangin ni anak .."
"Hhh .."
Meski kami pacaran, kami belum melakukan hubungan badan. Kami masih belum berani. Dan lagi pikiran kami sama-sama polos. Meskipun sebenarnya kami pengen. Hehe~
Paling kami cuma pelukan dan ciuman. Cuma sebatas itu. Kalau aku menciumnya lama, dia suka menyudahinya dan malah memelukku.
ANDIKA YANG SOLEH..
Aku suka Andika, dia tidak lupa salat lima waktu. Maklumlah lulusan pesantren. Karena hal itu, aku yang Kristiani mulai mengagumi cara seorang Muslim beribadah. Aku tertarik dengan cara peribadahan mereka. Wudhu lima kali dalam sehari, menggerakan badan layaknya olahraga. Sungguh mengajarkan kebersihan dan kebugaran. Hal yang tidak terjadi dalam agamaku. Dimana aku hanya perlu tiap minggu ke gereja, atau berdoa setiap malam.
Dan disanalah aku tertarik pada Islam dan Andika mulai memberikan banyak penjelasan. Sampai di sekolah, kalau ada pelajaran agama Islam, biasanya anak-anak nonmuslim keluar untuk belajar agama masing-masing dengan guru yang lain. Tapi aku izin mulai saat itu untuk mengikuti mata pelajaran tersebut. Guruku membolehkan.
KERJA SAMPINGAN..
Aku kasihan pada Andika, ternyata dia juga harus kerja sampingan. Mulai dari penjaga warnet sampai pelayan restoran. Itu pun terjadi karena ada kenalan. Aku menyarankannya untuk konsentrasi belajar dan mulai berani mengatakan, kalau orangtuaku setuju dia tinggal di rumah.
"Yang, ada yang mau aku omongin .." ujarku saat jalan sama dia menuju rumahku.
"Apa?"
"Aku mau jujur sama kamu. Dan mungkin akan bikin kamu kaget .."
"Apa gitu? Jadi deg-degan nih .."
"HHh ... Hmmm ..."
"Yee .. malah diem ..."
"Aku ini anak adopsi Yang .."
Andika terus melangkah.
"Aku dipungut dari panti asuhan karena papa mamaku sekarang tidak bisa punya anak."
Andika mengusap-ngusap punggungku lembut.
"Terus .. kenapa kamu sampai ada di panti asuhan?"
"Orangtua kandungku membuangku .." Aku mendadak diam.
Andika memelukku pelan. Tak ada orang di sana, jadi kami aman. Aku melepaskan pelukannya juga.
"Ini pasti berat. Tapi seenggaknya kamu bahagia sekarang .. Apalagi ada aku .." canda Andika.
Aku hanya tertawa. "Dan .. aku kepengen ajak kamu tinggal di rumahku Yang .. Papa mamaku setuju .."
"Apa?!! Bagaimana kata orang yang, kalau kita tinggal satu rumah, sedangkan kita hanya pacaran seperti ini”
Aku gak tahu Andika bisa sekaget itu.
"Kenapa??"
"Karena aku sayang kamu ..." Aku ingin memeluknya erat. Dan entah kenapa hatiku bergemuruh. Lalu jika ingat apa yang sudah terjadi kepadaku, ingin rasanya aku menitikkan air mata.
PENGAKUAN DI RUANG TAMUKU..
Kami sama-sama duduk santai di sofa pada siang hari. Bunyi burung terdengar dari luar. Aku berada dalam dekapan Andika yang tak selesai mengusap-ngusap kepalaku. Kami bersiap menonton film dengan pakaian seragam yang masih melekat.
"Yang ..." kataku lagi.
"Ya sayangku?"
"Aku mau ngomong lagi .."
"Wah, kamu udah bikin aku deg-degan lagi .."
"Aku pengen ngomong ini.. udah lama sama kamu .. Tapi .. aku gak sanggup .."
"Apa sayang ..?"
"Aku ... aku .. aku sakit Yang .."
"Sakit apa?"
"Kanker darah .."
"APA?!!!"Andika terkejut, dia sampai berdiri dari dudiuknya. "Jangan bercanda yang .."
Aku diam, aku melangkah menuju laci dan membuka obat-obatanku. "Sudah lama aku punya gejala leukimia. Aku gak tahu sampai kapan bisa bertahan. Aku kemoterapi berkala ke dokter, dan yang bisa nyelamatin aku sekarang adalah semangat dan pikiran positif ..."
Andika diam. Dia memelukku dengan hangat. Kurasakan pelukannya bergetar.
"Gak kuat ih lihat kamu .. pengen bolak-balikin kamu ..."
"Bolak-balikin aja .. kalo bisa. ..."
"Nantangin ni anak .."
"Hhh .."
Meski kami pacaran, kami belum melakukan hubungan badan. Kami masih belum berani. Dan lagi pikiran kami sama-sama polos. Meskipun sebenarnya kami pengen. Hehe~
Paling kami cuma pelukan dan ciuman. Cuma sebatas itu. Kalau aku menciumnya lama, dia suka menyudahinya dan malah memelukku.
ANDIKA YANG SOLEH..
Aku suka Andika, dia tidak lupa salat lima waktu. Maklumlah lulusan pesantren. Karena hal itu, aku yang Kristiani mulai mengagumi cara seorang Muslim beribadah. Aku tertarik dengan cara peribadahan mereka. Wudhu lima kali dalam sehari, menggerakan badan layaknya olahraga. Sungguh mengajarkan kebersihan dan kebugaran. Hal yang tidak terjadi dalam agamaku. Dimana aku hanya perlu tiap minggu ke gereja, atau berdoa setiap malam.
Dan disanalah aku tertarik pada Islam dan Andika mulai memberikan banyak penjelasan. Sampai di sekolah, kalau ada pelajaran agama Islam, biasanya anak-anak nonmuslim keluar untuk belajar agama masing-masing dengan guru yang lain. Tapi aku izin mulai saat itu untuk mengikuti mata pelajaran tersebut. Guruku membolehkan.
KERJA SAMPINGAN..
Aku kasihan pada Andika, ternyata dia juga harus kerja sampingan. Mulai dari penjaga warnet sampai pelayan restoran. Itu pun terjadi karena ada kenalan. Aku menyarankannya untuk konsentrasi belajar dan mulai berani mengatakan, kalau orangtuaku setuju dia tinggal di rumah.
"Yang, ada yang mau aku omongin .." ujarku saat jalan sama dia menuju rumahku.
"Apa?"
"Aku mau jujur sama kamu. Dan mungkin akan bikin kamu kaget .."
"Apa gitu? Jadi deg-degan nih .."
"HHh ... Hmmm ..."
"Yee .. malah diem ..."
"Aku ini anak adopsi Yang .."
Andika terus melangkah.
"Aku dipungut dari panti asuhan karena papa mamaku sekarang tidak bisa punya anak."
Andika mengusap-ngusap punggungku lembut.
"Terus .. kenapa kamu sampai ada di panti asuhan?"
"Orangtua kandungku membuangku .." Aku mendadak diam.
Andika memelukku pelan. Tak ada orang di sana, jadi kami aman. Aku melepaskan pelukannya juga.
"Ini pasti berat. Tapi seenggaknya kamu bahagia sekarang .. Apalagi ada aku .." canda Andika.
Aku hanya tertawa. "Dan .. aku kepengen ajak kamu tinggal di rumahku Yang .. Papa mamaku setuju .."
"Apa?!! Bagaimana kata orang yang, kalau kita tinggal satu rumah, sedangkan kita hanya pacaran seperti ini”
Aku gak tahu Andika bisa sekaget itu.
"Kenapa??"
"Karena aku sayang kamu ..." Aku ingin memeluknya erat. Dan entah kenapa hatiku bergemuruh. Lalu jika ingat apa yang sudah terjadi kepadaku, ingin rasanya aku menitikkan air mata.
PENGAKUAN DI RUANG TAMUKU..
Kami sama-sama duduk santai di sofa pada siang hari. Bunyi burung terdengar dari luar. Aku berada dalam dekapan Andika yang tak selesai mengusap-ngusap kepalaku. Kami bersiap menonton film dengan pakaian seragam yang masih melekat.
"Yang ..." kataku lagi.
"Ya sayangku?"
"Aku mau ngomong lagi .."
"Wah, kamu udah bikin aku deg-degan lagi .."
"Aku pengen ngomong ini.. udah lama sama kamu .. Tapi .. aku gak sanggup .."
"Apa sayang ..?"
"Aku ... aku .. aku sakit Yang .."
"Sakit apa?"
"Kanker darah .."
"APA?!!!"Andika terkejut, dia sampai berdiri dari dudiuknya. "Jangan bercanda yang .."
Aku diam, aku melangkah menuju laci dan membuka obat-obatanku. "Sudah lama aku punya gejala leukimia. Aku gak tahu sampai kapan bisa bertahan. Aku kemoterapi berkala ke dokter, dan yang bisa nyelamatin aku sekarang adalah semangat dan pikiran positif ..."
Andika diam. Dia memelukku dengan hangat. Kurasakan pelukannya bergetar.
"Kalau sama kamu atau jalan sama yang lain, aku
selalu curi-curi waktu untuk minum obat ini. Kamu tahu kan kenapa aku rajin
bawa minum tiap hari dan rajin beli Aqua botolan ..? Tapi aku gak mau mereka
semua tahu ... Dan sekarang .. aku ingin kamu mengetahuinya .."
Andika menitikkan air mata .. Dia memelukku lebih erat.
"Sakit rasanya, Andika ... Kadang aku berharap Tuhan mencabut nyawaku saja daripada ..."
"Jangan ngomong begitu ah. Tiap orang berhak hidup... Kamu harus bertahan. Kamu pasti akan sembuh ..."
"Makasih Andika .. Tapi makin hari, kondisiku makin lemah. Entah kamu merasakannya atau tidak. Tapi aku emang kelihatan lemah dari dulu kan?"
"Kamu kuat, Sayang .. Kamu bisa ..."
Dan kami berpelukan lebih erat.
EMPAT BULAN KEMUDIAN..
Aku sangat berharap aku berakhir, pengobatan ini sangat menguras keuangan papa dan mamaku. Apalagi aku hanya seorang anak angkat. Aku tahu orangtuaku ikhlas dan akan selalu menyayangiku. Tapi perasaan dasarku tak pernah berbohong. Aku tahu kondisi keuangan mereka mulai pailit karena pengobatan ini.
Aku juga sudah menjadi mualaf setelah dua bulan mendalami Islam. Islam adalah agama yang benar dan istimewa. Sangat detail dan indah. Aku harap, Tuhan bisa mengampuni seluruh dosaku. Meski permintaan kematian adalah terlarang.
TEMPAT TERAKHIR..
Aku berada di ranjang pasien dalam keadaan sekarat. Operasi kesekian yang membutuhkan biaya yang sangat besar, ternyata belum menunjukkan kesembuhan total. Leukemia adalah kanker yang ganas. Meski aku terus berjuang, tapi perasaan sakit di badanku ini tak pernah bisa ditampik.
Dan Andika, selalu menemaniku. Dia bahkan 24 jam tinggal namun aku menyuruhnya untuk sekolah. Kedatangan teman-temanku juga membuatku terhibur. Sedih rasanya, tapi aku bahagia melihat mereka. Meski kutahu mereka sedih dan ada diantara mereka yang ingin menangis, tapi mereka bersikap seolah tak terjadi apa-apa.
PERBINCANGAN TERAKHIR..
Aku merasa akan selesai, Andika menggenggam tanganku dengan wajah kesedihan. Tapi dia terlihat mati-matian agar tidak menangis.
"Apakah aku akan mati secara baik, Andika?"
"Jangan bicara kematian lagi .. Kamu akan sembuh .."
Aku menitikkan air mata. "Terima kasih, Andika. Aku berharap Tuhan mengampuniku nanti. Dan mengampuni kamu juga. Aku mohon ampun karena telah mencintaimu, menyayangi kamu ... Aku mohon ampun karena melakukan hal yang dilarang Tuhan ..."
Andika akhirnya menitikkan air mata. "Kamu akan sembuh ... aku janji .."
Aku tersenyum, badan ini mulai menghangat. Aku mulai terpejam, dan bayangan masa lalu berkelebat secara cepat. Bayangan perbuatan baik, perbuatan buruk, tentu pengalamanku bersama Andika.
Dan kemudian, aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Hanya rasa sakit teramat hebat yang bisa kurasakan..
Andika menitikkan air mata .. Dia memelukku lebih erat.
"Sakit rasanya, Andika ... Kadang aku berharap Tuhan mencabut nyawaku saja daripada ..."
"Jangan ngomong begitu ah. Tiap orang berhak hidup... Kamu harus bertahan. Kamu pasti akan sembuh ..."
"Makasih Andika .. Tapi makin hari, kondisiku makin lemah. Entah kamu merasakannya atau tidak. Tapi aku emang kelihatan lemah dari dulu kan?"
"Kamu kuat, Sayang .. Kamu bisa ..."
Dan kami berpelukan lebih erat.
EMPAT BULAN KEMUDIAN..
Aku sangat berharap aku berakhir, pengobatan ini sangat menguras keuangan papa dan mamaku. Apalagi aku hanya seorang anak angkat. Aku tahu orangtuaku ikhlas dan akan selalu menyayangiku. Tapi perasaan dasarku tak pernah berbohong. Aku tahu kondisi keuangan mereka mulai pailit karena pengobatan ini.
Aku juga sudah menjadi mualaf setelah dua bulan mendalami Islam. Islam adalah agama yang benar dan istimewa. Sangat detail dan indah. Aku harap, Tuhan bisa mengampuni seluruh dosaku. Meski permintaan kematian adalah terlarang.
TEMPAT TERAKHIR..
Aku berada di ranjang pasien dalam keadaan sekarat. Operasi kesekian yang membutuhkan biaya yang sangat besar, ternyata belum menunjukkan kesembuhan total. Leukemia adalah kanker yang ganas. Meski aku terus berjuang, tapi perasaan sakit di badanku ini tak pernah bisa ditampik.
Dan Andika, selalu menemaniku. Dia bahkan 24 jam tinggal namun aku menyuruhnya untuk sekolah. Kedatangan teman-temanku juga membuatku terhibur. Sedih rasanya, tapi aku bahagia melihat mereka. Meski kutahu mereka sedih dan ada diantara mereka yang ingin menangis, tapi mereka bersikap seolah tak terjadi apa-apa.
PERBINCANGAN TERAKHIR..
Aku merasa akan selesai, Andika menggenggam tanganku dengan wajah kesedihan. Tapi dia terlihat mati-matian agar tidak menangis.
"Apakah aku akan mati secara baik, Andika?"
"Jangan bicara kematian lagi .. Kamu akan sembuh .."
Aku menitikkan air mata. "Terima kasih, Andika. Aku berharap Tuhan mengampuniku nanti. Dan mengampuni kamu juga. Aku mohon ampun karena telah mencintaimu, menyayangi kamu ... Aku mohon ampun karena melakukan hal yang dilarang Tuhan ..."
Andika akhirnya menitikkan air mata. "Kamu akan sembuh ... aku janji .."
Aku tersenyum, badan ini mulai menghangat. Aku mulai terpejam, dan bayangan masa lalu berkelebat secara cepat. Bayangan perbuatan baik, perbuatan buruk, tentu pengalamanku bersama Andika.
Dan kemudian, aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Hanya rasa sakit teramat hebat yang bisa kurasakan..
“Aku berkesempatan melihat bagaimana orang-orang itu meratapi kepergianku. Aku melihat kamu, Andika. Kuharap kamu terus menjadi lelaki yang bisa menjaga hati, dan kembali menjadi lelaki yang tegar tanpa diriku disampingmu.”
SELESAI
Twitter: @Ragil_Official
Facebook: ragil.sucipto
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAyo buruan daftarkan diri anda untuk melakukan bisnis yang luar biasa.
BalasHapusPertama diindonesia, Bisnis online yang terbukti membayar, kerja 1-2 jam perhari, gaji jutaan
rupiah. Hanya ada di bisnis ODAP.
Telah terbukti ODAP BUKAN PENIPUAN, Bisnis ODAP membayar membernya hingga puluhan juta rupiah
tiap bulannya.
Kerja Part time 1-2 jam perhari, gaji puluhan juta rupiah. Hanya ada di bisnis ODAP terbukti
membayar dan bukan penipuan.
Kesempatan dapat uang terbaik yang ada di seluruh internet saat ini. ODAP Terbukti membayar dan
bukan penipuan.
Hanya ada di ODAP, bisnis online yang membayar membernya hingga puluhan juta rupiah
Binis online yang berbeda dari bisnis online yang lain. Pertama di Indonesia dan terbukti
membayar.
silahkan klik disini : www.penasaran.net/?ref=7zgnx8 , lalu isikan nama dan email anda maka anda temukan bisnis yang sangat luar biasa.